Amerika Gunakan Eksploitasi Flu Burung


Menteri Kesehatan Indonesia telah menyarankan bahwa Amerika Serikat mungkin terlibat dalam konspirasi untuk menggunakan virus flu burung untuk mengembangkan senjata biologis. 

Tuduhan yang luar biasa termasuk dalam sebuah buku baru, disahkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang menggambarkan perjuangan Indonesia untuk menegaskan kepemilikannya strain virulen yang dari flu burung. 

Kekhawatiran atas isu yang mendorong Indonesia tahun lalu untuk berhenti berbagi sampel virus dengan Organisasi Kesehatan Dunia sebagai koresponden Jakarta Geoff laporan Thompson. 

Geoff Thompson: Tidak ada negara di dunia yang terpukul oleh flu burung seperti Indonesia. Sudah 11 tahun ini orang tewas dan sepuluh dari mereka berasal dari Jakarta atau sekitarnya. 

Strain Indonesia yang unik virulen H5N1 memberi negara "adikuasa" melirik Indonesia. Menteri Kesehatan Dr Siti Fadilah Supari, dalam buku barunya "It's Time for the World to Change"dan anehnya subjudul "The Divine Hand Behind Avian Influenza" (Tangan Tuhan Berada Dibalik Flu Burung).
 


Intinya, Indonesia berusaha untuk mempertahankan "hak virus" dan setiap keuntungan yang diperoleh dari masalah flu burung tersebut. Dan Dr Supari secara efektif menuduh Australia mencuri strain Indonesia dari H5N1 untuk membuat vaksin flu burung. 

Siti Fadilah Supari: Saya tidak pernah memberikan izin mengirim spesimen virus ke Australia. 

Geoff Thompson: Sekarang dalam bukunya Dr Supari mengungkapkan,Bahwa dia percaya  ruang lingkup penuh konspirasi sedang  dia hadapi. "Negara-negara maju menjadi lebih kaya", tulisnya, "karena mereka memiliki kemampuan untuk mengembangkan vaksin dan menguasai dunia". 

Dr Supari menyatakan alarm di laboratorium WHO berbagi data  virus flu burung dengan laboratorium nasional Amerika Serikat di Los Alamos, New Mexico, di mana senjata nuklir yang dikembangkan. 

"Apakah mereka menggunakan itu untuk membuat vaksin atau mengembangkan senjata kimia, akan tergantung pada kebutuhan dan kepentingan Pemerintah AS. Sungguh suatu situasi yang sangat berbahaya bagi tujuan kemanusiaan", ia menulis dan terus mengatakan ".. itu adalah masalah pilihan apakah akan menggunakan bahan untuk vaksin atau pengembangan senjata biologis ". 

Meskipun implikasi yang jelas terkandung dalam bukunya, Dr Supari mengatakan kepada ABC, dia tidak bermaksud untuk menuduh Amerika Serikat tertarik dalam mengubah H5N1 menjadi senjata biologis. 

Siti Fadilah Supari: Saya tidak tahu apakah virus kita akan berkembang menjadi vaksin atau akan berkembang menjadi senjata biologis. Jadi hanya pertanyaan - saya tidak menyalahkan Amerika Serikat, saya tidak menyalahkan negara manapun. 

Menteri Kesehatan Indonesia, Dr Siti Fadilah Supari, berbicara di sana untuk Indonesia koresponden Geoff Thompson.
PETER CAVE: 


Category Article

What's on Your Mind...

bergabung bersama kami